Friday, February 25, 2011

Angkutan

Saya sebagai penumpang angkutan umum yang awam punya pemikiran bagaimana hubungan pelayanan yang saya rasakan dengan manajemen pemiliknya. Misalnya saat naik bus, angkot atau pesawat terbang bisa membedakan manajemen yang satu dengan manajemen yang lain. Hal itu wajar kita bisa membaca sekilas setelah kita merasakan. Jika kita naik bus A kemudian mencoba bus B, atau naik maskapai A lalu naik maskapai B.

Misalnya maskapai A harga tiket murah,tempat duduknya sempit, tanpa makan, minum, berarti maskapai tersebut memang mencari orang-orang yang suka tiket murah (seperti saya), dan kenyataanya sampai sekarang maskapai tersebut tidak kehabisan penumpang ditambah maskapai ini memakai pesawat baru. Maskapai B yang memberikan harga lebih tinggi dari A namun diimbangi dengan pelayanan memuaskan tentu membidik penumpang berpenghasilan lebih tinggi pula.


Menurut saya lebih banyak masyarakat kita yang mengutamakan harga murah, dalam hal transportasi, karena terkait dengan penghasilan. Misalnya secara sederhana ada sebuah desa, mayoritasnya berpenghasilan kurang jika ada dua pilihan angkutan yang membawa mereka pergi ke luar desa lebih murah dan lebih mahal, maka lebih banyak yang memilih angkutan murah, kenyamanan menjadi nomor dua. Contoh yang lain tentunya sudah dipikirkan oleh penyedianya, siapakah yang dibidik, berapa perkiraan keuntungan, dan kondisi pengguna.

No comments:

Post a Comment