Thursday, February 7, 2013

Redominasi dan sanering,

apa perbedaan redenominasi dengan sanering itu yaitu apabila redenominasi misalnya kita memiliki uang seribu rupiah, dengan harga seribu rupiah maka bisa membeli segelas es teh, setelah sanering maka harga segelas es teh tersebut tetap seribu, meskipun uang yang kita miliki sekarang tinggal satu rupiah, sedangkan kalau redominasi maka harga segelas teh tersebut menjadi satu rupiah, tentu sanering merugikan sekali bagi seseorang yang mempunyai simpanan tunai dalam jumalh yang banyak. ada beberapa alasan dilakukannya redenominasi, salah satunya tentu malu pada mata uang lain, yang nilainya jauh lebih tinggi, dengan redominasi maka nilai mata uang rupiah seolah olah menguat dibandingkan mata uang negara lain, padahal tidak terlalu banyak perbedaanya, ditambah lagi redenominasi ini pasti memakan banyak biaya, biaya pembuatan uang lagi, biaya sosialisasi, biaya penarikan, dan biaya ekonomis yang ditimbulkannya, dengan redenominasi ini memungkinkan inflasi karena penjual menyederhanakan harganya dengan menaikkan harganya, misalnya harga dia 7500 setelah redenominasi akan menjadi 7,5 oleh penjual barang dia menaikkan harganya menjadi 8. ditambah lagi orang yang berkemampuan ekonomi bawah tentu kesulitan melakukan konversi ini, karena selain dia sibuk mencari receh, dia juga pasti sibuk melakukan penukaran ini, apalagi kalau ternyata dia buta huruf, tentu sulit menerima hal seperti ini. redominasi memang menjadi tanda bahwa rupiah sangat lemah, dan bukannya malah memperbaikai perekonomian, tapi malah melakukan tindakan diluarnya saja tapi di dalam biasa saja, redenominasi misalnya menghilangkan tiga nol di belakang angka rupiah saat ini dinilai lebih menyederhanakan perhitungan, bank besar akan mudah menyetorkan dana tanpa harus menuliskan angka nol rupiah tiga angka dibelakang angka. kalkullator pun saat ini kesulitan untuk menulis angka dalam jumlah rupiah karena nolnya yang sangat banyak.