Friday, June 10, 2011

Seni

Ah hari ini saya butuh seni, saya ingin lepas dari rutinitas yang memberi sinyal otak kiri, saatnya otak kanan ingin mengambil bagian, pantai, blog, tulisan kali ini ingin saya tulis sesuka saya, dalam batas yang wajar tentunya. Jangan pernah bosan mampir ke blog ini, siapa tahu bisa dapat informasi.

Seni lebih identik saat kita membayangkan galeri pameran lukisan, patung dsb, sebenarnya segala sesuatu pasti ada seninya. Saat berkomunikasi, agar seseorang mau mengerti dan mengikuti yang kita mau. Bukan hanya mengandalkan emosi, ada seni untuk membuat orang lain terbuka pada diri kita, ada seni untuk berkenalan, seni berbicara, dsb.

Anugerah dariNya memang luar biasa, oleh karena itu sudah seharusnya kita bersyukur dengan memanajemennya dengan baik. Tidak bisa memanajemen orang lain, minimal kita bisa menjadi pemimpin diri sendiri.

Semua memang teori, hanya bisa diungkapkan oleh orang yang jarang sosialisasi. Ketika sudah bersosialisasi pun teori yang bagus pun bisa tidak cocok. Semua serba cepat, terdesak, dan seni menjadi hilang dihapus oleh keadaan. Namun saya juga melihat gara-gara manusia, sosok seni menjadi hal yang menakutkan. Seni yang dibawakan oleh orang yang jahat malah menjadikannya buruk. Seperti saat kita melihat musisi yang pandai bermusik, pandai merangkai kata bernyanyi, ternyata di kehidupan nyata dia seorang penjahat, terutama bagi orang yang menjadi korban pasti menyisakan ruang ketakutan menikmati musik.

Saat orang menggunakan seni untuk membobol rekening bank, tentu orang yang menabung di bank tersebut juga berkurang kepercayaannya terhadap seni bank dalam menyimpan uang nasabah. Ada juga seni meletakkan bom di suatu tempat, seni di tangan orang jahat bukanlah harapan kita semua.

No comments:

Post a Comment