Lagi-lagi listrik mati di wilayah ini, entah itu terjadi siang hari, atau malam hari. Entah sampai kapan mereka mengalami hal seperti ini. Jika mati lampu terjadi seperti saat ini, yaitu malam hari mungkin tidak masalah bagi sebagian orang yang sedang tidur, tetapi bagi pabrik yang beroperasi malam menggunakan tenaga PLN, bisa merugikan.
Setidaknya itulah pendapat saya yang awam masalah listrik. karena awamnya saya, melihat kondisi seperti ini pernah terbayang memanfaatkan energi matahari sebagai pengganti. Tidak hanya matahari tetapi juga dari energi arus laut ikut juga, karena kalau cuma matahari, pada musim hujan seperti ini, sinar matahari tidak ada setiap saat.
Setiap rumah punya pembangkit listrik tenaga solar sendiri-sendiri yang mereka beli di toko dengan harga murah, karena mendapat subsidi pemerintah. Pada kondisi anomali cuaca seperti ini yang mana hujan turun dengan intensitas cenderung konstan dan lama, memang alat itu tidak berfungsi, tetapi pasti lebih baik punya alternatif energi daripada menggantungkan pada satu sumber energi.
Masih dalam angan-angan saya, energi dari arus laut telah dikembangkan oleh ilmuan didukung pemerintah sehingga menciptakan energi alternatif disamping energi utama seperti batubara dan sumber tak terbaharukan lainnya.
Ngomong-ngomong bahasanya semakin tinggi hehe, tidak masalah karena menurut saya menulis itu terserah penulis, hanya saja harus menjaga sopan santun, aturan dan lain sebagainya. Lanjut ke dalam angan-angan saya, saya asumsikan memang PLN sudah berusaha keras memasok energi di wilayah ini dengan maksimal, dan saya berangan-angan, membayangkan hal di atas gara-gara saya melihat sebuah tiang lampu pengatur lalu lintas yang menggunakan solar cell. hehe
No comments:
Post a Comment